Praktikum 1: Windows Networking

Selasa, 15 Maret 2011

A. Setting jaringan untuk 1 baris (Satu Switch/Hub)
1. Persiapan
a. Siapkan beberapa laptop dengan sistem operasi Microsoft Windows XP atau 7
b. Kabel UTP jenis Straight dan Cross
c. Switch/Hub
2. Langkah Percobaan
a. Siapkan semua bahan yang dibutuhkan
b. Pasang kabel UTP pada switch lalu pasang kabel UTP pada laptop atau PC sesuai dengan nomor kabel pada switch.
c. Setting jaringan pada baris 1, 2, dan 3. Dengan cara:


1.      Buka Control Panel-Network and Sharing Center-Change Adapter Setting, lalu klik kanan pada Local Area Connection.
2.      Turn Off- kan Windows Firewall terlebih dahulu pada semua laptop atau PC.
3.      Pilih Properties, lalu pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), klik properties, dan ganti IP Address dan Subnet mask sesuai dengan baris Anda.


Untuk baris 1:
>>  IP Address                        : 192.168.0.1-8
Netmask                : 255.255.255.0
                        Untuk baris 2:
>>  IP Address                        : 192.168.0.11-18
Netmask                : 255.255.255.0
                        Untuk baris 3:
>> IP Address                        : 192.168.0.21-28
Netmask                : 255.255.255.0
 4. Setelah itu buka jendela command prompt lalu ketikkan, ping 192.168.0.14 –t <enter> .
5.   Jika berhasil terhubung dengan komputer lain yang masih 1 baris maka hasilnya seperti ini:
6.    Setelah berhasil ping ke komputer lain cobalah untuk berbagi file dengan komputer lain yang terhubung dengan jaringan satu baris dengan cara klik kanan pada folder atau file Anda, lalu pilih properties.

Setelah itu, pilih sharing kemudian klik Share maka akan muncul gambar dibawah ini.

Setelah muncul gambar ini maka pilih Everyone dan klik Add lalu klik Share maka file atau folder telah disharing. 
B. Setting jaringan untuk 2 baris (Dua atau 3 Switch/Hub)
      Untuk setting jaringan baris yang berbeda, peralatan yang dipersiapkan dan langkah percobaan yang dilakukan masih sama dengan setting jaringan untuk baris 1 baris hanya saja kabel UTP jenis Straight diganti dengan kabel UTP jenis Cross, lalu coba ping ke komputer yang berbeda baris. Ketikkan , ping 192.168.0.6 –t <enter> pada jendela commandprompt. Jika berhasil maka akan muncul reaksi sebagai berikut:






Automatic Repeat Request

Senin, 17 Januari 2011

Automatic Repeat Request
Jika penerima mendeteksi error dlm suatu paket, bagaimana caranya pengirim tahu utk mengirim kembali (retransmisi) paket tsb?
Sistem yg secara otomatis meminta retransmisi dari paket yg hilang atau paket yg mengalami error disebut sistem ARQ
Untuk memberi tahu pengirim apakah data yang dikirim diterima dengan sukses, penerima dapat mengirimkan:
 Acknowledgment (ACK) — Indikasi penerimaan dengan baik
 Negative Acknowledgment (NAK) — Indikasi paket ada error
Strategi ACK/NAK memerlukan time-out. Untuk sistem yang menggunakan link yang handal, gaya end-to-end lebih disukai
Tiga skim umum:
 Stop and wait
 Go Back N
 Selective reject (selective retransmission)

A. Model Frame Transmisi


B. Protocol ARQ
1. Protokol Automatic Repeat Request (ARQ) menjamin pengiriman data handal (atau memberi tahu pengirim ketidaksempurnaan pengiriman)
2. Frame ® Grup bit-bit yang ditransmisikan bersama, berisi :
 — Header ® menjelaskan bagaimana untuk memperlakukan sisa
  frame lainnya.
 — Paket Informasi (Payload) ® data user (optional)
 — Error Detection Code ® biasanya CRC
3. Tipe Frame
Frame Informasi (I-Frame) ® berisi data
Frame Control ® mengatur/meregulasi komunikasi
Frame control dapat berupa :
 Dari penerima :
• ACK ® mendapatkan data
• NAK ® tidak mendapat data
  à Error Detection Code ® biasanya CRC
 Dari pengirim :
Frame Enquiry (ENQ) ® meminta laporan status dari penerima

1. Stop And Wait

Stop-and-Wait ARQ bekerja dengan :
 Sisi penerima mendapat frame-I, periksa:
CRC valid (tidak ada error terdeteksi) ® balas ACK
CRC invalid ® balas NAK
 Sisi pengirim :
Transmist Frame-I
Segera hidupkan timer frame-I
Lakukan salah satu dari berikut:
  * Menerima ACK sebelum timeout ® kirim frame berikutnya
  * Menerima NAK sebelum timeout ® retransmit frame
  * Timeout ® retransmit frame
 Ketentuan Stop And Wait ARQ
ACK dan Frame-I harus mempunyai nomor urut untuk mencegah frame ACK tidak match . Timer frame-I harus tidak terlalu cepat (terlalu lambat juga jelek!)
a. Tanpa penomoran frame
 Meningkatkan efisiensi Stop And Wait
Efisiensi Stop-and-Wait ARQ dapat ditingkatkan dgn :
• Checkpointing — jika timing out setelah mengirimkan frame-I yang panjang, daripada melakukan retransmisi, kirim ENQ dulu (modifikasi minor).
• Pipelining — Jika delay propagasi besar relatif terhadap waktu transmisi frame ® memerlukan protokol baru
 Stop And Wait Frame ENQ
2. Go Back N ARQ (Sliding Window)
 Stop and Wait tdk efisien jika delay propagasi lebih besar drpd waktu transmisi paket
a. Hanya dp mengirim satu paket per round-trip time
 Go Back N memungkinkan transmisi paket-paket baru sebelum yg terdahulu di-acknowledged
 Go back N menggunakan mekanisme window dimana pengirim dp mengirim paket yg ada dlm rentang window dari paket-paket
a. Window dinaikan/digeser begitu acknowledgement dari paket-paket sebelumnya diterima
a. Fitur Go Back N
 Ukuran Window = N
• Pengirim tdk dp mengirimkan paket dg nomor urutan paket/Sequence Number (SN) sampai dg SN = i+N sampai sudah menerima ACK utk paket dg SN = i.
 Penerima beroperasi spt pd Stop and Wait
• Menerima paket-paket dlm urutan
• Penerima tdk dp menerima paket tdk berurutan
• Kirim ACK dg nomor paket yg di harapkan berikutnya diterima/Request Number (RN), RN = i + 1 à ACK utk semua paket sampai dg dan termasuk i
a. Pengirim
• Mengingat sejumlah frame-I sebelumnya.
• Boleh mengirim frame-I s/d N frame (window=N) yg belum di-ack.
• Saat menerima NAK (atau timing out) untuk frame-I ke i, restart transmisi frame-I kembali ke frame yg ke i
b. Penerima
• Buang deretan paket yang tidak berurut atau duplikasi.
• Kirim ACK/NAK seperti Stop-and-Wait ARQ
3. Selective Reject
 Selective Repeat ARQ memperbaiki Go-Back-N ARQ pada jaringan kongesti dengan mengurangi retransmisi
 Pengirim:
a. Menjaga timer untuk tiap frame dikirimkan dalam window pengirimannya
b. Jika menerima NAK atau timeout hanya retransmisi frame yang terkorupsi atau hilang
c. Tidak akan meningkatkan frame lebih dari window pengiriman (Ws) dari frame terakhir yang di acknowledge
 Penerima:
d. Mengingat nomor urut dari paket berikutnya Rnext yang diharapkan dilihat
e. Mengingat secara benar paket-paket yang datang dalam window penerima WR
f. Dalam hal paket terkorupsi atau hilang, kirim NAK dengan nomor urut tersebut
g. Jika paket retransmisi tiba, naikan Rnext sesuai nomor urut frame yang disimpan dalam window.
Dalam contoh ini frame 2 hilang, penerima meminta retransmisi. Begitu diterima penerima dan pengirim dapat menaikan sliding window mereka.
www.pustakaskripsi.com/perangkat-lunak-simulasi-pengontrolan-kesalahan- dengan-metode-arq-2111.html
http://staff.ui.ac.id/internal/130781318/material/kuliahJK-ch3-DDL.ppt
www.jevuska.com/topic/stop+and+wait+data+flow.html




















Pendeteksi Error (Parity Bit dan CRC)

Metode Deteksi Kesalahan : Parity Bit dan CRC 1. Echo
Metode sederhana dengan sistem interaktif. Operator memasukkan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer. Komputer akan menampilkan kembali ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar.
2. Error Otomatis / Parity Check
Penambahan parity bit untuk akhir masing-masing kata dalam frame. Tetapi problem dari parity bit adalah impulse noise yang cukup panjang merusak lebih dari satu bit, pada data rate yang tinggi.

Jenis Parity Check :
a. Even parity (paritas genap), digunakan untuk transmisi asynchronous. Bit parity ditambahkan supaya banyaknya ‘1’ untuk tiap karakter / data adalah genap
b. Odd parity (paritas ganjil), digunakan untuk transmisi synchronous. Bit parity ditambahkan supaya banyaknya ‘1’ untuk tiap karakter / data adalah ganjil

Dengan bit pariti dikenal 3 deteksi kesalahan, yaitu :
a. Vertical Redundancy Check / VRC
b. Longitudinal Redundancy Check / LRC
c. Cyclic Redundancy Check / CRC
 Digunakan pengiriman berkecepatan tinggi, sehingga perlu rangkaian elektronik yang sukar. Cara CRC mengatasi masalah overhead dan disebut pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit / karakter dan menggunakan rumus matematika khusus.
Contoh menggunakan paritas genap:
Satu blok informasi dilihat sebagai sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang ditransmisikan dimasukkan kedalam register geser siklis yang disebut generator CRC. Operasi ini didasarkan atas pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus.
Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisanya disalurkan sebagai BCS (Block Check Sequence). Fungsi khusus tersebut disebut generator polynominal.

Realisasi Generator CRC / Penguji
 Data dimasukkan kedalam register geser pada berbagai titik melalui gerbang XOR yang mempunyai hubungan langsung dengan generator polynominal yaitu rumus matematika untuk membagi bit data. Lebih baik dari VRC / LRC, 99% error dapat terdeteksi.
 
Contoh hasil pada register geser 16 bit dengan gerbang XOR, dimana input pada bit 0, 5, 12 dan output pada bit 15, maka :
• CRC-CCITTT = X16 + X12 + X5 + 1
• CRC-16 = X16 + X15 + X2 + 1
• CRC-12 = X12 + X11 + X3 + X2 + 1
• LRC = X8 + 1
• RC-32 = X32 + X26 + X23 + X22 + X16
+ X12 + X11 + X10 + X8 + X7 + X5 + X4 + X2 + X1 + 1

http://en.kioskea.net/contents/base/control.php3
http://ti.amikmbp.ac.id/upload_file/bab3.doc
http://telecom.ee.itb.ac.id/~hend/ET3043/DataLinkLayer_09.pptx





Teknik Encoding Sebagai Pendeteksi Error

Teknik Encoding
1. Ketentuan Teknik Encoding
a. Unipolar
• Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama (semua + atau - )
b. Polar
• satu pernyataan logika dinyatakan oleh level voltase positif dan sebaliknya oleh level voltase negatif
c. Rate Data suatu sinyal
• Rate data yg ditransmisikan dan ditunjukkan dalam bit per detik
d. Durasi atau panjang suatu bit
• Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk memancarkan bit
 Rate data R maka durasi bit adalah 1/R
e. Rate modulasi
• Rate dimana level sinyal berubah
• Diukur dalam bentuk baud yaitu elemen-elemen sinyal per detik
f. Tanda (Mark) dan ruang (Space)
• Biner 1 dan biner 0 berturut-turut
2. Perbandingan pola encoding
a. Pendeteksian error
• Dgn skema pengkodean sinyal scr fisik dpt mendeteksi error dgn lbh cepat
b. Interferensi sinyal dan kekebalan terhadap noise
• Beberapa kode tertentu menunjukkan kinerja yg sgt baik dlm mengatasi noise
c. Harga dan Kelengkapan
• Rating sinyal yang lebih tinggi(seperti kecepatan data) menyebabkan harga semakin tinggi
• Beberapa kode membutuhkan rate sinyal ternyata lbhbesar dibanding rate data aktual
3. Pola-Pola Encoding
a. Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)
• Adalah kode-kode yg sering digunakan utk membangkitkan atau mengartikan data digital melalui terminal atau perangkat-perangkat lain
• Dua tegangan yang berbeda untuk 2 digit biner
• Tegangan konstan selama interval bit
• Tidak ada transisi yaitu tidak kembali ke level voltase nol
Contoh:
Ketiadaan voltase dpt digunakan utk menampilkan biner 0 dan voltase positif konstan utk menampilkan nilai biner 1.
b. Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)
• Mempertahankan pulsa voltase konstan utk durasi waktu bit
• Data2 itu sendiri ditandai saat kehadiran atau ketidakhadiran transisi pada permulaan waktu bit
• Adanya transisi (dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah) pada permulaan waktu bit menunjukkan biner 1 utk bit waktu tsb
• Tidak ada transisi yg menunjukkan biner 0
• Adalah contoh encoding differential, yakni informasi yang ditransmisikan lebih ditujukan pada pengertian susunan simbol-simbol data yg berurutan dibandingkan dg elemen-elemen sinyal itu sendiri.

c. B8ZS
• Penggantian Bipolar With 8 Zeros
• Skema pengkodean didasarkan pada bipolar-AMI
• Kekurangan kode AMI adalah string panjang nol bisa menyebabkan hilangnya singkronisasi. Utk itu terdapat aturan :
 Jika octet pada semua zero dan pulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah encode positif sebagai 000+-0-+
 Jika octet pada semua zero dan pulsa terakhir tegangan yang terdahulu adalah encode negatif sebagai 000-+0+-
• Teknik ini memaksa dua kode pelanggaran pada kode AMI
• Receiver mendeteksi dan menerjemahkan seperti octed pada semua zero
d. HDB3
• Kepadatan tinggi Bipolar 3 Zeros
• Didasarkan pada bipolar-AMI
• String pada empat zero digantikan dengan satu atau dua pulsa

http://mzaidharitsah.blogspot.com/2009/05/teknik-encoding.html
http://telecom.ee.itb.ac.id/~hend/.../05-SignalEncodingTechniquesInd.ppt
http://journal.amikom.ac.id/index.php/KIDA/article/view/4649





Media Transmisi Terbaru

Minggu, 09 Januari 2011

Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Kegunaan media transmisi
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Karakteristik media transmisi
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
a. Jenis alat elektronika
b. Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
c. Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
d. Ukuran data yang dikirimkan
Jenis media transmisi
1. Guided Transmission Media
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Dalam jaringan komputer ada 3 jenis kabel yang umum digunakan, yaitu:
1.1 TP (Twisted Pair)
Merupakan kabel berpilin yang umum digunakan pada jaringan lokal. jika kabel Twisted Pair dikupas pembungkus luarnya, maka anda akan menemukan 8 buah kabel tembaga yang memiliki warna berbeda-beda. Pada kabel Twisted Pair 8 lembar kabel yang ada dipilin secara berpasangan untuk mengurangi induksi elektromagnetis. Selanjutnya, berdasarkan jumlah kulit pembungkus tembaga didalamnya, Jenis Kabel TP dibagi lagi menjadi 3, yaitu:
a. Shielded Twisted Pair (STP)

• Tegangan Kabel 150 ohm
• Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
• Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
• Biaya Relatif mahal
Catatan:
1. Kabel STP merupakan jenis kabel terbaik untuk kelas Twisted Pair.
2. Twisted Pair berguna untuk mengurangi induksi elektro magnetik (Noise) antar kabelnya.
3. Pair Shield berguna untuk mengurangi induksi elektro magnetik (Noise) antar tiap pair-nya.
4. Overall Shield berguna untuk mengurangi induksi elektro magnetik (Noise) antar keseluruhan kabel dengan noise dari luar atau kabel lainnya.
5. Outer Jacket berguna untuk melindungi bagian dalam kabel (Isolator)
b. Screened Twisted Pair (ScTP)
• Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
• Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
• Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
• Biaya Relatif mahal
Catatan: ScTP merupakan jenis kabel terbaik nomer 2 setelah STP. yang menjadi pembeda antara keduanya adalah pada ScTP tidak menggunakan Pair Shield (untuk menekan biaya).
c. Unshiel Twisted Pair (UTP)
• Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
• Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
• Panjang maksimal pemakaian kabel 100 Meter
• Biaya Relatif murah
Catatan: UTP merupakan jenis kabel yang paling banyak digunakan pada jaringan komputer dan juga merupakan kabel dengan kualitas paling rendah untuk kelas Twisted Pair. ia hanya menggunakan satu pembungkus pada bagian terluar sebagai isolator.

1.2 Coaxial
Kabel Coaxial memiliki bentuk yang sangat mirip dengan kabel antena TV, namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda. pada bagian ujung yang akan disambung,dinamakan BNC.
• Tegangan Kabel 100 - 120 ohm
• Speed dan Throughput 0 - 100 Mbps
• Panjang maksimal pemakaian kabel < 500 Meter • Biaya Relatif murah • dibagi menjadi jenis thicknet dan thinnet 1.3 FO (Fiber Optic)


Fiber Optic merupakan teknologi yang cukup baru dan jarang digunakan. jika pada media transmisi sebelumnya digunakan tembaga, maka pada jenis kabel ini digunakan serat optik yang mengalirkan data dalam bentuk pulsa cahaya sehingga memiliki kecepatan yang sangat tinggi (kecepatan cahaya), dan juga pulsa cahaya tidak akan terganggu bila ada noise disekitarnya. Fiber Optic merupakan media transmisi high-class yang memiliki harga sangat-sangat mahal. karena performa yang dimilikinya, Fiber Optic biasa digunakan sebagai Backbone (jalur utama) dalam jaringan skala internasional.berdasarkan alur sinyal yang dikirimkan, FO dibagi menjadi 2, yaitu Single mode dan Multi mode.

2. Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
a. Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
b. Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
c. Gelombang radio
Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
d. Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
Referensi
Grant, August E. & Meadows, Jennifer H. (2008). Communication Technology Update and Fundamental. (ed. 06). Boston: Focal Press. Page 46.
Straubhaar, Joseph & LaRose, Robert. (2004). Media Now: Communications Media in the Information Age. Belmont, CA: Wadsworth. Page 30-63.
Alaydrus, Mudrik (2009). Saluran Transmisi Telekomunikasi. Jogjakarta: Graha Ilmu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
http://teknik-informatika.com/media-transmisi-wired/
http://kecoak-cyber.blogspot.com/2010/07/media-transmisi-dengan-kabel.html


Perbedaan OSI Model dan TCP/IP dan Analogi dalam kehidupan sehari-hari

Senin, 25 Oktober 2010


  1. Pengertian OSI Model
OSI Model  adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang men deskripsi kan bagaimana data dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain.
OSI bukan suatu h/w melainkan panduan bagi vendor agar devicesnya dapat berjalan di jaringan. Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap  layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses  komunikasi  data.
 
Lapisan OSI Model
Keterangan
Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi  pengguna.  Layer  ini  bertanggungjawab atas pertukaran informasi  antara  program komputer,seperti program email, dan service lain yang jalan di  jaringan,  seperti  server  printer  atau  aplikasi komputer lainnya.

Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen,.gif  dan  JPG  untuk  gambar. Layer ini membentuk kode  konversi, translasi  data,  enkripsi  dan konversi.

Session  Layer:  Menentukan  bagaimana  dua 
terminal  menjaga,  memelihara  dan mengatur 
koneksi,bagaimana mereka saling berhubungan satu  sama  lain.  Koneksi  di  layer  ini  disebut “session”.
Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “endtoend” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

Network  Layer:  Bertanggung  jawab  menentukan alamat  jaringan,  menentukan  rute  yang  harus diambil  selama  perjalanan,  dan  menjaga  antrian trafik  di  jaringan.  Data  pada  layer  ini  berbentuk paket.

Data  Link  Layer:  Menyediakan  link  untuk  data, memaketkannya  menjadi  frame  yang 
berhubungan  dengan  “hardware”  kemudian 
diangkut  melalui  media.  komunikasinya  dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
Physical  Layer:  Bertanggung  jawab  atas  proses data  menjadi  bit  dan  mentransfernya  melalui media,  seperti  kabel,  dan  menjaga  koneksi  fisik antar sistem. 

  1. Pengertian TCP/IP Model
TCP/IP adalah Satu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan.
Tujuan utama model TCP/IP adalah bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer secara bersama-sama tanpa melihat adanya perbedaan.
TCP/IP terdiri dari sub-protokol, yang beroperasi pada lapisan (layer) yang berbeda. Lapisan-lapisan tersebut terdiri atas : Network Access Layer , Internet Layer, Transport Layer dan Application Layer


Protokol pada layer aplikasi TCP/IP menyediakan servis-servis bagi software-software yang berjalan pada komputer. Layer aplikasi tidak menyediakan software itu sendiri tapi hanya menyediakan servis-servis yang bisa dimanfaatkan oleh software yang berjalan pada komputer kita. Layer ini berisi bermacam-macam protocol tingkat tinggi, seperti TELNET, FTP dan SMTP, DNS, NNTP dan HTTP.

Dirancang untuk memungkinkan entity per entity pada host sumber dan host tujuan untuk melakukan percakapan, sama halnya pada transport layer OSI. Layer ini melibatkan dua sub protokol, yaitu TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP  merupakan protokol reliable connection oriented yang mengijinkan sebuah aliran byte yang berasal dari suatu mesin (komputer) untuk dikirimkan tanpa error kesebuah mesin yang ada diinternet serta mengatur kecepatan proporsional pentransmisian data. UDP digunakan secara meluas pada jenis transmisi yang mengutamakan pengiriman cepat dibanding pengiriman akurat. (pengiriman percakapan atau video).

Tugas dari layer ini adalah untuk mengijinkan host mengirimkan paket ke network dan memungkinkan paket-paket itu berjalan sendiri-sendiri ke tempat tujuannya. Analogi dari sistem ini adalah Surat Pos. contoh: Menyediakan fungsi IP addressing, routing dan penentuan path terbaik. Protokol  yang berada di lapisan ini : IP (Internet Protokol), ICMP (Internet Control  Message Protocol), IGMP (Internet Group Management Protocol).

Mendefinisikan protokol dan hardware yang digunakan untuk pengiriman data misalnya cabling, pemberian header dan trailer sehingga data bisa melewati tipe-tipe network yang berbeda topologi, mentransmisi data yang berupa bits ke jaringan, dsb. Protokol pada layer ini antara lain Ethernet pada jaringan LAN atau PPP pada WAN, juga termasuk Frame Relay.

Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.

  1. Perbedaan dan Persamaan

  1. Persamaan
  1. Memiliki transport dengan fungsi yang sama.
  2. Sama-sama menggunakan teknologi paket switching
  3. Dua-duanya punya transport dan network layer yang dapat dibandingkan
  4. Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
  1. Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1.     TCP/IP menggabungkan presentation dan session layers kedalam application layers.
2.    TCP/IP menggabungkan OSI-data link dan physical layers kedalam network access layer.
3.    TCP/IP Protocol adalah standar dalam pengembangan internet.
4.    Memiliki application layer yang sama dengan layanan berbeda
5.    OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
6.    Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
7.    Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
8.    Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
9.    TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”

Teknologi 7 OSI LAYER (SEVEN OSI LAYER)
Keterangan :
1. Application => Menyediakan jasa bagi pengguna. Seperti aplikasi yang ada pada jaringan. Contoh : Email, Browser, Opera, dan lain-lainnya.
2. Presentation => Mengkonversi data atau format data untuk transfer data. Contoh : Konversi ASCII menjadi text, JPEG, GIF menjadi gambar dan lain-lainnya. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data dan enkripsi.
3. Session => Menjaga koneksi antarra dua terminal, serta memelihara dan mengaturnya. Contohnya : protokol SQL, RPC.
4. Transport => Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen-segmen. Menjaga koneksi end-to-end antar terminal, penanganan dan error handling.Contoh protokolnya : TCP, UDP, SPX.
5. Network => Menentukan alamat jaringan, menentukan alamat yang di ambil selama perjalanan dan menjaga antrian traffic yang datanya berbentuk paket. Contoh protokolnya : IP, IPX ARP, RARP, ICMP, RIP.
6. Data Link => Menyediakan link untuk data dan memaketkannya dalam bentuk frame yang berhubungan dengan hardware dan di transfer menggunakan kartu jaringan. Mengatur komunikasi layer fisik serta penanganan error. Contoh protokolnya SLIP, PPP, MTU
7. Physical Layer => Merubah data menjadi bit dan mentransfernya melalui media. Seperti kabel, dan koneksi fisik antar system/terminal. Contoh protokolnya : 10baseT, 100baseT, RS232. 
Referensi




Teknologi LAN dan WAN

Minggu, 03 Oktober 2010

1.  Local  Area  Network  (LAN)/Jaringan Area Lokal.
Local Area Network  (LAN) adalah  sejumlah komputer yang saling dihubungkan  bersama  di  dalam  satu  areal  seperti  di  dalam  satu  kantor  atau  gedung. 
2. Wide  Area  Network  (WAN)/Jaringan area Skala Besar
Wide  Area  Networks  (WAN) adalah  jaringan  yang  lingkupnya  luas dan sudah  menggunakan  sarana  Satelit  ataupun kabel  bawah  laut  sebagai  contoh keseluruhan  jaringan BANK .
Komponen LAN
LAN  tersusun  dari  beberapa  komponen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu : 
  1. Komponen Hardware
a.   Workstation

Keseluruhan  komputer  yang  terhubung  ke file  server  dalam  jaringan  disebut  sebagai workstation.
b.  Server

Sebuah  file  server  merupakan  jantungnya  Jaringan,  merupakan  komputer yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar,  harddisk  yang  memiliki  kapasitas besar,  dengan  kartu  jaringan  yang  cepat. Ada dua buah jenis server yaitu:
1.  Server  dedicated,  server  yang  tidak memiliki  fungsi  lain.  Ia  tidak  biasa digunakan  sebagai  workstation
2. Server Non-Dedicated, server yang juga bisa  berfungsi  sebagai  workstation. Contohnya: Microsoft  Windows  NT Server,  Mocrosoft  Windows  NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2.
c.   Link (hubungan)

1.  Kabel Twisted Pair 
Kabel  ini  terbagi  dua,  yaitu  Shielded Twisted  Pair  dan  Unshielded  Twisted Pair(UTP), Relatif  murah, Jarak yang pendek, Mudah terpengaruh oleh gangguan,  Kecepatan  data  yang  dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps.
2.  Kabel Coaxial
Digunakan pada  televisi,  Jarak yang  relatif  lebih  jauh,  Kecepatan pengiriman  data  lebih  tinggi  di  banding Twisted  Pair,  30 Mbps, Ukurannya  lebih  besar  dari Twisted Pair.
3.  Kabel Fiber Optic
Jarak yang jauh, Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps,  Ukuran  yang  relatif  kecil,  Sulit dipengaruhi  gangguan,  Harga  masih mahal, Instalasi yang relatif sulit.
d.  Network Interface Card (NIC)

Kartu  Jaringan  (NIC) merupakan  perangkat  yang  menyediakan media  untuk  menghubungkan  antara komputer. kartu  jaringan di pasang  pada  slot  ekspansi  di  dalam komputer.
e.   Hub/Konsentrator

Sebuah  Konsentrator/Hub  adalah  sebuah perangkat  yang  menyatukan  kabel-kabel network  dari  tiap-tiap  workstation,  server atau perangkat lain.
  1. Komponen Software
a.   Sistem Operasi Jaringan
OS  Jaringan  adalah  sebuah  program  yang mengatur  lalu-lintas suatu network. Server  client-server  disebut  Dedicated  Server karena murni  berperan  sebagai  server  yang menyediakan  fasilitas  kepada  workstation.  Jaringan  Peer  To Peer, non-dedicated  server, server  tidak berperan  sebagai  server  murni  melainkan sekaligus  berperan  sebagai workstation.
b.   Network Adapter Driver
Network  Adapter  Driver  adalah  program agar  NIC  dapat  terdeteksi  di  computer terutama  untuk  OS  windows  98  dan2000,  untuk  XP  biasanya  auto  detect.
c.    Protokol Jaringan
Protokol  adalah  aturan-aturan  main  yang mengatur  komunikasi  diantara  beberapa komputer  di  dalam  sebuah  jaringan.
Protokol-Protokol  yang  dikenal  adalah sebagai berikut:
1.  Ethernet
Protocol  Ethernet  sejauh  ini  adalah yang  paling  banyak  digunakan,  Ethernet menggunakan  metode  akses  yang  disebut CSMA/CD  (Carrier  Sense  Multiple Access/Collision  Detection).
2.  Local Talk
LocalTalk adalah sebuh protokol network yang  di  kembangkan  oleh Apple Computer, Inc.
3.  Token Ring
Metode Aksesnya  melalui  lewatnya  sebuah  token dalam  sebuah  lingkaran  seperti  Cincin.
4.  FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah  sebuah  Protokol  jaringan  yang menghubungkan  antara  dua  atau  lebih  jaringan  bahkan  pada  jarak  yang  jauh.
5.  ATM
ATM  adalah  singkatan  dari Asynchronous  Transfer Mode  (ATM)  yaitu sebuah  protokol  jaringan  yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau  lebih.

Topologi Jaringan
Komponen WAN
WAN terdiri dari dua atau lebih LAN.
terdiri dari : end system (ES), intermediate system (IS), area, and autonomous system (AS).
  1. ES merupakan perangkat jaringan yang tidak melakukan routing atau fungsi-fungsi trafik lainnya, contoh : terminal, komputer, dan printer.
  2. IS merupakan perangkat jaringan yang melakukan routing atau fungsi-fungsi trafik router, switches, dan bridge.
  3. AS (domain) merupakan kumpulan jaringan dalam suatu otoritas administrasi yang membagi strategi routing.
  4. Area yang merupakan bagian dari AS, adalah grup lojik jaringan dengan berbagai perangkat penghubung di dalamnya.
  1.  Repeater
 Fungsi utama repeater  adalah menerima  sinyal  dari  satu segmen  kabel  LAN  dan memancarkannya kembali  dengan  kekuatan  yang  sama dengan  sinyal  asli pada  segmen  (satu  atau lebih)  kabel  LAN  yang  lain.  Repeater beroperasi  pada  Physical  layer  dalam model  jaringan  OSI.
  1.  Bridge
Sebuah bridge  juga meneruskan paket dari  satu  segmen  LAN  ke  segmen  lain,  tetapi  bridge  lebih  fleksibel  dan  lebih  cerdas daripada  repeater.
  1.  Router 
memberikan  kemampuan melalukan  paket  dari  satu  sistem  ke  sistem  lain  yang mungkin  memiliki  banyak  jalur  di  antara keduanya.  Router  bekerja  pada  lapisan Network  dalam  model  OSI.
  1.  Switch
Di  samping  repeater,  bridge,  dan  router, terdapat  sejumlah  tipe peralatan  switching lain  yang  dapat  digunakan  dalam membangun  internetwork.
  1. Converter
Converter (kadang  disebut  gateway)  memungkinkan aplikasi  yang  berjalan  pada  suatu sistem  berkomunikasi  dengan  aplikasi yang  berjalan  pada  sistem  lain  yang berjalan di atas arsitektur network berbeda dengan  sistem  tersebut. Converter  bekerja pada  lapisan Application pada model OSI.
  • Referensi:






Followers

Wahyuni Eka Sari. Diberdayakan oleh Blogger.

What's Up Bebh??